Jumat, 10 Januari 2020

Event Comic DC Trinity War, Ketika Tiga Kubu Superhero Saling Bertarung

Mas Sugeng
Hallo agan...Ketika DC membuka tahun 2013 mereka langsung mencanangkan proyek besar yang disebut dengan Trinity War. Even ini sudah digadang-gadang bakalan menjadi sebuah game changer yang besar di dunia DC Sekali lagi proyek besar ini digawangi oleh Geoff Johns karena sepertinya tinggal dia satu-satunya penulis mainstream kompeten yang masih dimiliki oleh DC. Anyway, apakah even Trinity War yang tersebar dalam berbagai graphic novel ini benar-benar bisa memenuhi janjinya sebagai game changer?




Trinity War diawali dari kesalahpahaman setelah Shazam masuk ke tanah Kahndaq. Keberadaan dari Shazam membuat dua kubu segera bereaksi: Justice League dan Justice League of America. Saat Justice League menyadari bahwa Justice League of America diciptakan untuk melawan dan menghadapi mereka tensi antara kedua kubu langsung meningkat. Entah apa kemudian yang terjadi sehingga Superman kehilangan kontrol dan membunuh Doctor Light. Pertempuran pun segera pecah antara kedua kubu yang untungnya dapat diredakan setelah Superman menyerahkan dirinya untuk ditahan. Tak percaya bahwa Superman bisa melakukan perbuatan sekeji itu, para anggota Justice League dan Justice League of America keduanya bergerak dengan cara mereka masing-masing untuk memecahkan misteri di balik kelakuan aneh Superman.


Jalan cerita dari Trinity War sebenarnya memiliki potensi dan intrik yang menarik pada awalnya tetapi sayang terlalu banyaknya karakter yang ada membuat cerita ini selalu kebingungan akan fokusnya. Berbeda dengan cerita crossover Geoff Johns yang sebelumnya: The Throne of Atlantis yang memiliki jalan cerita yang fokus, Trinity War terus melompat ke grup Justice League ke Justice League of America ke Justice League Dark tanpa pembaca pernah tahu siapa sebenarnya jangkar cerita ini. Selain membuat jalan ceritanya menjadi sedikit sulit dimengerti, karakter-karakter baru yang diperkenalkan di sini jadi tak memiliki impact yang cukup kuat – terutama buat para pembaca DC yang tak pernah mengenali karakter-karakter tersebut sebelumnya. Betul para pembaca lama DC akan senang melihat para karakter favorit mereka akhirnya muncul di dunia The New 52 tapi bukankah tujuan reboot ini adalah untuk menggaet perhatian para pembaca baru? Apa gunanya memperkenalkan karakter lama tanpa memberi mereka background yang cukup untuk mendapatkan atensi dari para pembaca baru?



Untung saja komik berjumlah enam edisi yang memiliki awal klise dan tengah yang membingungkan ini paling tidak ditutup dengan klimaks yang membahana. Saya tak mau spoiler banyak-banyak di sini tetapi Geoff Johns memang memenuhi janjinya saat menyatakan bahwa dunia akan berubah ketika kisah Trinity War ditutup. Impactnya bahkan jauh lebih mencekam dibandingkan dengan saat Grant Morrison menggembar-gemborkan Final Crisis dengan tagline “… And Evil Shall Inherit the Earth“. Pun twist yang disuguhkan oleh Johns di sini merupakan sesuatu yang cerdik dan tak bisa kutebak. Dan memang ini membuat Trinity War memiliki kelemahan banyak crossover komik lainnya. Ketimbang menyajikan sesuatu yang konklusif, even ini hanya merupakan prolog berkepanjangan dari crossover lain yang lebih besar lagi: Forever Evil.

Sumber: Kaskus.co.id