Selasa, 28 April 2020

Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Daur Air

Mas Sugeng
Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan). Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup di dunia. Air senantiasa tersedia di Bumi karena air selalu mengalami daur atau siklus. Banyak sekali kegunaan air dalam kehidupan. Kita perlu menggunakan air dengan sebaik-baiknya. Air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari suatu proses yang cukup panjang yang disebut daur air.

Semua makhluk hidup membutuhkan air, manusia hewan, dan tumbuhan memerlukan air untuk minum dan juga untuk metabolisme dalam tubuh. Kegunaan air bagi kita antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk pusat pembangkit listrik. Air yang kita pakai untuk keperluan sehari-hari ternyata berasal dari berbagai sumber, yaitu air yang berasal dari tetesan air hujan, air tanah, dan juga dari berbagai badan air di bumi ini seperti sungai, danau, dan laut.

Air di bumi ini berubah wujud secara berulang-ulang dengan atau tanpa kita sadari. Berikut ini adalah urutan daur air.
    menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Daur Air
  • Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara.
  • Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air(jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan).
  • Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).
  • Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan, salju, dan es. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan.
  • Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Proses ini disebut infiltrasi. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai.
  • Air di sungai akan mengalir ke laut. Sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan.

Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Daur Air
Daur air dapat terganggu dengan adanya kegiatan manusia. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penebangan pohon di hutan secara belebihan yang mengakibatkan hutan menjadi gundul.

Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian hutan. Saat ini telah banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar. Selain penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran. Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir dan pada saat kemarau banyak daerah mengalami kekeringan.

Penutupan tanah dengan aspal atau beton dapat menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada saat hujan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan. Apabila daerah peresapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini dapat mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.

Air Tanah
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat dalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air

Daur air biasanya menghasilkan air yang bersih. Pada saat proses penguapan, kotoran yang ada pada air, tidak ikut menguap. Uap air yang menguap adalah uap air yang bersih. Pada saat turun hujan, air yang dihasilkan pun adalah air bersih yang siap digunakan untuk berbagai keperluan.

Air tanah biasanya lebih jernih dan bersih dibandingkan dengan air permukaan, karena tanah sudah tersaring oleh lapisan tanah dan perakaran tumbuhan. Oleh karenanya, manusia biasa memanfaatkannya menggali lubang untuk membuat sumur. Air yang tidak terserap oleh tanah, akan terus mengalir menjadi air permukaan. Air permukaan adalah air hujan yang tak dapat diserap oleh tanah. Air ini biasanya lebih kotor, karena mengandung lumpur. Air ini juga biasanya membawa berbagai macam material dari proses erosi.

Pada musim kemarau, air hujan yang turun menjadi berkurang. Air hujan yang turun biasanya langsung diserap oleh tanah menjadi air tanah. Air permukaan menjadi berkurang, sehingga tidak heran, pada musim kemarau, sungai-sungai dan danau menyusut jumlah airnya. Pada saat musim kemarau yang panjang, air tanah pun akan menyusut tajam. Maka, sumur-sumur penduduk pun menjadi kering. Di saat inilah bisanya terjadi kelangkaan air bersih. Jika kelangkaan air bersih terjadi dalam waktu yang panjang, maka bencana kekeringan akan terjadi.