Senin, 27 April 2020

PANDUAN BUDIDAYA TANAMAN HIAS BEGONIA

Mas Sugeng
TANAMAN HIAS BEGONIA
Jika dilihat sepintas, tanaman ini terkesan biasa saja. Tapi bila Anda pegang bulu daunnya, tangan Anda akan terasa memegang bulu halus dan tebal laiknya memegang sebuah permadani atau karpet mewah.

Namanya Begonia. Sekilas, beberapa jenis tanaman ini berbentuk agak oval dengan serat yang tegas. Jika melihatnya, kita jadi teringat oleh sosok lidah. Namun bulu daunnya menyerupai permadani yang halus dan tebal laiknya sutera. Maka tak jarang, beberapa penggemar tanaman hias menyebutnya tanaman lidah yang halusnya-sehalus permadani berbahan sutera.

Jika tanaman anthurium dan aglaonema masih berharga tinggi, tak ada salahnya jika Anda mencoba tanaman yang satu ini. Bentuknya imut, namun tetap berkarakter, baik di warna maupun di struktur daunnya yang banyak ditumbuhi rambut halus. Daunnya agak oval, dengan ruas jari-jari yang tegas, dan corak warna yang khas, warna dasarnya di atas dan sebagian lagi merah (di bawah).

Selain berambut, beberapa jenis Begonia yang lain juga terbentuk dengan permukaan daun yang berlilin dan lembut, ada juga yang kasar dan penuh kerutan. Hampir semua Begonia daunnya menghasilkan rizoma yang menjalar ataupun berada di dalam tanah.

Pertumbuhan tanaman ini biasanya menyemak maupun menjalar, ada juga yang tumbuh vertikal. Begonia daun tidak menyukai air yang berlebihan dan sinar matahari langsung. Mereka membutuhkan kondisi yang hangat. Begonia kelompok ini hanya mampu bertahan selama 1-2 tahun. Namun tanaman ini sangat mudah dan cepat diperbanyak.

Begonia merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam sebagai tanaman hias. Begonia bisa tumbuh dengan baik di tempat-tempat lembab, tanah berhumus, dan di tempat yang sedikit ternaungi, mulai dari ketinggian 900 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Biasanya Begonia akan berbunga pada bulan Juni sampai bulan September. Waktu panen yang tepat adalah bulan September hingga bulan November.

Seiring tren tanaman hias yang kian meningkat, begonia pun naik kasta. Sempat tak direspon karena keberadaanya yang tersebar di segala tempat umum sampai hutan, kini Begonia kian merias diri. Seiring penggunaan media tanam yang lebih esklusif, yaitu di dalam pot, Begonia pun mulai dilirik orang. Maka jangan heran, selain kian banyak menghias ruang di setiap rumah, beberapa tahun lagi tanaman ini siap diperlombakan.

Dalam hal perawatan, tanaman ini hanya memerlukan panas dan air yang cukup. Namun jika ingin tanaman Begonia Anda tumbuh maksimal, tak ada salahnya diberi perawatan khusus tak ubahnya tanaman sekaliber anthurium yang harganya mencapai ratusan juta rupiah, bahkan hingga milyaran rupiah.

Pada dasarnya, tanaman yang bibitannya berasal dari kota Malang ini berhabitat asli di alam liar dan hutan belantara. Untuk itu, dalam hal perawatan, tanaman ini sudah biasa bila tidak mendapatkan perhatikan. Bahkan beberapa orang berani mengatakan, bahwa tak dirawat pun tanaman ini bisa tumbuh indah bak permadani.

“Namun jika ingin tumbuh maksimal, sebaiknya pencahayaan dan pengairan diperhatikan, karena hal ini akan berpengaruh pada warna daun dan kelangsungan kehidupan tanaman itu sendiri,” kata Novi dari Dellon Collection Surabaya.

Wanita yang paham menangani tanaman ini pun menyarankan, sebagai tanaman pembenci panas, maka sebaiknya jangan menaruh tanaman ini langsung pada terpaan sinar matahari. Jka hal itu terjadi, sebaiknya beri paranet untuk mengurangi efek dari sinar UV (Ultra Violet) yang masuk ke area tanaman Begonia.

Selain itu, tanaman yang satu ini juga tergolong tanaman yang suka air, sehingga proses penyiraman yang dianjurkan pada tanaman Begonia biasanya bisa dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Sesudah proses penyiraman dan penyinaran diperhatikan, maka untuk lebih mempercantik tanaman, dipergunakan perawatan ala anthurium, yaitu dengan menggunakan beberapa bahan yang bisa mengkilapkan daun.

“Kita biasanya dapat memanfaatkan beberapa variasi perawatan pada Begonia. Diantaranya dengan menggunakan susu segar, air sampai leaf shinner untuk performa daun yang lebih berkualitas,” ujar Novi. “Lap daunnya setiap kali daun terlihat kusam, namun jangan terlalu keseringan, karena pengelapan terlalu sering akan merusak struktur daun,” tambahnya.

Tak hanya bentuknya yang menarik, ternyata tanaman Begonia juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, sehingga membuat tanaman ini kian digemari. Konon, beberapa penyakit bisa teratasi dengan memanfaatkan tanaman hias ini.

Tak hanya cantik dilihat, diam-diam tanaman yang tersebar di seantero wilayah Indonesia ini juga sering digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit, baik penyakit dalam sampai penyakit luar. Beberapa macam penyakit seperti sakit demam, pembersih darah, obat sakit haid, penekan batuk, dan obat luka baru bisa memanfaatkan tanaman ini sebagai obatnya.

MANFAAT TANAMAN BEGONIA SEBAGAI OBAT PENYEMBUH SAKIT:

MENGATASI PANAS
1. Pengolahan dilakukan dengan cara memanfaatkan seluruh bagian tanaman Begonia dalam keadan segar sebanyak 30 gram.
2. Setelah dicuci bersih, ramuan direbus dengan 200 ml air sampai mendidih hingga air tinggal setengahnya dan tiriskan.
3. Saring dan setelah dingin, sebaiknya diminum sekaligus.
4. Lakukan selama sehari sebanyak dua sampai tiga kali.

OBAT SAKIT HAID
1. Untuk mengatasi hal ini manfaatkan seluruh bagian tanaman Begonia segar sebanyak 50 gram.
2. Setelah dicuci, rebus dengan 40 ml air sampai mendidih kurang lebih selama 15 menit.
3. Bahan disaring dan setelah dingin ramuan siap dikonsumsi sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
4. Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita yang sedang hamil.

OBAT LUKA
1. Untuk obat luka baru dipakai ± 15 gram daun segar Begonia Glabra.
2. Setelah dicuci, tumbuk sampai lumat lalu olahan dapat langsung dipakai dengan cara ditempel pada bagian yang luka.