Minggu, 26 April 2020

PENGARUH TEKNOLOGI KOMUNIKASI INFORMASI DALAM TRANSFORMASI BUDAYA

Mas Sugeng


Oleh : Suwardi Lubis

Dewasa ini teknologi sudah berkembang sedemikian cepat, dan kehidupan sehari-hari pasti erat kaitannya dengan penggunaan teknologi sebagai alat untuk mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Begitu juga dengan perkembangan teknologi informasi, sudah sangat pesat kemajuannya semenjak ditemukannya komputer pada era tahun 1950-an. Hal ini semakin mempermudah manusia dalam melakukan komunikasi dengan sesamanya.
Dalam hal berkomunikasi, setiap orang pasti memerlukan informasi, baik itu memberi atau menerima informasi. Teknologi yang digunakan khususnya di bidang informasi dan komunikasi. Teknologi informasi ini bisa berupa media massa, tv, radio, internet, serta jejaring sosial misalkan facebook dan twitter yang ada di internet. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju ini, dunia ibaratnya ruang tanpa batas. Masyarakat dari berbagai negara di dunia dapat melakukan komunikasi dan berbagi informasi tanpa sekat ruang dan waktu.
Adanya kemajuan dalam perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Perubahan perilaku masyarakat ini akan semakin jelas terlihat pada zaman sekarang dibandingkan dengan zaman dahulu. Masyarakat zaman dahulu dapat melakukan komunikasi dengan orang lain mungkin dengan cara mengirim surat untuk sekedar memberi kabar kepada orang lain yang jauh tempatnya. Berbeda dengan zaman dahulu, pada era modern dan  di tengah gencar-gencarnya era globalisasi,  masyarakat semakin dimudahkan dalam melakukan komunikasi, bisa dengan sms, telepon, kirim email, chatting, dan lain sebagainya.
Terlepas dari segala macam kontroversinya, boleh diakui masyarakat masa kini tak bisa lepas dari teknologi dan  internet. Internet bisa menguntungkan namun terkadang bisa juga merugikan. Empat puluh tahun sejak ditemukan, internet terus berevolusi. Perkembangan teknologi dewasa ini secara langsung juga berdampak pada perilaku dan gaya hidup manusia. Interaksi manusia pun mengalami perubahan besar. Teknologi ini khususnya di bidang komunikasi dan media telah membuka lembaran baru bagi kehidupan manusia dan berpengaruh pada beragam sisi kehidupan pribadi dan sosial. Teknologi modern selain positif juga memiliki dampak negatif, tergantung pada pemanfaatannya.
Berdasarkan beberapa persolan yang muncul kemudian adanya pengaruh teknologi komunikasi informasi terhadap transformasi budaya dalam kehidupan masyarakat di era digital sekarang terutama keinginan mereka akan mendapatkan segala hal yang bersifat instan dan menurut penulis ini perlu untuk dikaji secara ilmiah. Dalam makalah ini akan mengkaji apa sebenarnya yang dimaksud dengan teknologi komunikasi informasi, kemudian bagaimana proses transformasi budaya, dan bagaiamana pengaruh teknologi komunikasi informasi terhadap transformasi budaya. Untuk itu penulis juga berharap atas kritik dan saran dan pembaca terkait degan isi makalah ini dan penulis mengucapkan terimakasih atas perhatiaannya.


PEMBAHASAN

A.    Landasan Teori Teknologi Komunikasi Informasi
Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan  “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi secara istilah adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.[1]
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:
a.       Lebih cepat
b.      Lebih luas sebarannya, dan
c.       Lebih lama penyimpanannya
            Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
            Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama.Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
            Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu. Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.[2]
            Pemanfaatan teknologi informasi pun dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x, dan lain sebagainya yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless) sehingga lebih effisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file.
Masuk ke dunia komunikasi dan informasi tak ubahnya seperti perpindahan masyarakat dari masyarakat petani ke industri, di mana seluruh dimensi vital manusia terpengaruh. Sektor politik, sosial, ekonomi dan budaya menghadapi beragam peluang dan kendala besar. Manusia di abad ini memasuki era baru teknologi, di mana kehidupan sosial mereka mengalami perubahan besar.
Sarana komunikasi sepertinya tidak seperti yang diharapkan, karena sarana ini bukan fenomena yang netral, namun di antara sarana dan teknologi baru paling banyak berpengaruh pada manusia. Mayoritas sosiolog sepakat bahwa media massa sangat memiliki pengaruh signifikan terhadap seluruh masyarakat. Dampak dari media massa ini sangat luas meliputi politik, ekonomi, psikologi, moral, dan sosial. Pada akhirnya pengaruh tersebut mengubah perilaku manusia dan membentuk sebuah dunia baru serta kian mendekatkan berbagai bangsa, seolah-olah dunia ini semakin kecil dan manusia semakin mudah berhubungan dengan bangsa lain.
Sementara itu, seiring dengan masuknya komputer ke ranah teknologi modern, kehidupan manusia semakin berubah pula. Dunia di milenium ketiga berada di bawah pengaruh komputer sehingga memiliki wajah baru. Sebuah masyarakat jaringan telah mendorong jaringan teknologi sulit dan rumit memasuki ranah kehidupan manusia. Revolusi informasi dan komunikasi menyebabkan perubahan besar di sektor pendidikan, ekonomi dan budaya serta menghadirkan dunia baru bagi manusia. Dewasa ini, komunikasi dan informasi merupakan dua unsur utama. Manusia modern saat ini lebih membutuhkan informasi dan menjalin komunikasi dengan sesamanya untuk meraih informasi.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memiliki peran besar dalam kehidupan manusia. Perubahan mendasar akibat munculnya teknologi komunikasi dan informasi dalam kehidipan individu dan sosial manusia diabaikan. Di sisi lain, pola dan gaya hidup merupakan fenomena lain dan termasuk karakteristik dunia modern. Perilaku manusia dalam hal ini dipengaruhi oleh budaya dan media modern.
Kita kini berada di global village dan hidup dalam era elektronik. Dengan kata lain, kita hidup di era komunikasi yang sangat bergantung pada media komunikasi dan teknologi informasi jika ingin tetap eksis. Era komunikasi telah mengubah seluruh tatanan kehidupan manusia, bahkan mereka yang hidup terpencil pun tak terkecualikan. Secara tak langsung masyarakat terpencil ketika memiliki sarana seperti listrik, radio atau bahkan televisi, mereka telah bergabung dalam komunitas global village. Dalam masyarakat seperti ini, media audio dan visual dapat menjadi alat propaganda untuk mensukseskan sebuah ambisi.
Tak diragukan lagi, tidak ada fase dalam sejarah umat manusia yang informasi dan teknologi berjalan cepat seperti saat ini. Oleh karena itu, salah satu karakteristik penting periode sejarah manusia saat ini adalah kecepatan, kemajuan dan urgensitas informasi. Maka tak heran jika era modern ini disebut juga era ledakan informasi. Salah satu penyampai informasi adalah media massa. Media massa dengan cepat memberi informasi berbagai peristiwa di dunia kepada manusia. Mulai dari peristiwa politik, militer, ekonomi, sosial, sains dan seni.
Media massa selain memiliki sisi positif dengan pemberitaan yang benar dan analisa kejadian dengan lurus mampu mengarahkan opini publik ke arah yang benar pula, namun media massa juga memiliki sisi negatif tak kalah besarnya jika di banding dengan manfaat yang dimilikinya. Media massa juga mampu membawa sebuah bangsa ke arah kehancuran. Begitulah pengaruh teknologi komunikasi informasi di era digital sekarang dampak yang cukup siginifikan juga terlihat dari adanya transformasi budaya yang ditimbulkan dari teknologi komunikasi itu sendiri terutama sekarang dengan adanya media internet yang bisa menghapus ruang dan waktu untuk melakukan komunikasi.[3]
Salah satu teori yang memandang pentingnya peranan teknologi adalah teori determinisme teknologi yang dikemukakan oleh Marshall Mcluhan yang mengasumsikan bahwa ada peranan besar dari teknologi dalam perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi  membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia.
Dalam menjeskan pengaruh teknologi komunikasi informasi terhadap transformasi budaya penting sebelum dijelskan bagaimana sebenarnya prosest transformasi budaya itu sendiri dalam kehidupan masyarakat dewasa ini.
B.     Transformasi Budaya
Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap ultimate, perubahan yang dilakukan dengan cara memberi respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah dikenal sebelumnya melalui proses menggandakan secara berulang-ulang atau melipatgandakan.[4]
Transformasi memiliki kategori sebagai berikut:
  1. Transformasi bersifat Tipologikal (geometri) bentuk geometri yang berubah dengan komponen pembentuk dan fungsi ruang yang sama.
  2. Transformasi bersifat gramatikal hiyasan (ornamental) dilakukan dengan menggeser, memutar, mencerminkan, menjungkirbalikkan, melipat dll.
  3. Transformasi bersifat refersal (kebalikan) pembalikan citra pada figur objek yang akan ditransformasi dimana citra objek dirubah menjadi citra sebaliknya.
  4. Transformasi bersifat distortion (merancukan) kebebasan perancang dalam beraktifitas.
Habraken, menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya transformasi yaitu sebagai berikut:
  1. Kebutuhan identitas diri (identification) pada dasarnya orang ingin dikenal dan ingin memperkenalkan diri terhadap lingkungan.
  2. Perubahan gaya hidup (Life Style) perubahan struktur dalam masyarakat, pengaruh kontak dengan budaya lain dan munculnya penemuan-penemuan baru mengenai manusia dan lingkuangannya.
  3. Pengaruh teknologi baru timbulnya perasaan ikut mode, dimana bagian yang masih dapat dipakai secara teknis (belum mencapai umur teknis dipaksa untuk diganti demi mengikuti mode.
kedatangan etnis Jawa atas program pemerintah (transmigrasi) di desa Batang Toru Tapanuli Selatan dapat memberikan peluang besar bagi masyarakat setempat untuk mengenal sitem mata pencaharian, sikap hidup etnis Jawa dan kebudayan Jawa lebih terlihat adalah etos kerja etnis Jawa begitu pula sebaliknya. Melihat kenyataan seperti ini tentu perubahan merupakan sebuah kepastian antara kedua etnis. Dalam hal transformasi budaya akan dipengaruhi oleh faktor lain eksternal dan internal.
Transformasi budaya yang terjadi dalam masyarakat tentu tidak terjadi secara langsung dan instan tentu ada tahapan atau proses yang dijalankan Habraken, menguraikan proses transformasi yaitu sebagai berikut:[5]
  1. Perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit
  2. Tidak dapat diduga kapan dimulainya dan sampai kapan proses itu akan berakhir tergantung dari faktor yang mempengaruhinya
  3. Komprehensif dan berkesinambungan
  4. Perubahan yang terjadi mempunyai keterkaitan erat dengan emosional (sistem nilai) yang ada dalam masyarakat.
Proses transformasi mengandung dimensi waktu dan perubahan sosial budaya masyarakat yang menempati yang muncul melalui proses yang panjang yang selalu terkait dengan aktifitas-aktifitas yang terjadi pada saat itu. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa trasformasi tidak dapat diduga kapan dimulai dan kapan akan berakhir begitu juga pada transformasi etos kerja yang nota benenya dikaji pada ruang yang satu dan pada waktu yang panjang. Pada pengertian transmigrasi jelas bahwa transmigran memiliki kebebasan pilihan untuk menentukan pilihan dengan lingkungan barunya.

C.    Pengaruh Teknologi Komunikasi Informasi dalam Transformasi Budaya
Indonesia harus mempersiapkan diri untuk pengaruh teknologi komunikasi terhadap seluruh aspek kebudayaan kehidupan bangsa. Karena perkembangan teknologi saat ini begitu luar biasa terutama yang berhubungan dengan telekomunikasi dan informasi. teknologi yang ada diciptakan  dengan tujuan untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik pada saat manusia bekerja, beraktivitas, bahkan berkomunikasi. Hal positif dari teknologi komunikasi misalnya menandakan bahwa teknologi di Indonesia mulai berkembang dan meningkatkan produktivitas. Tetapi tidak berarti teknologi komunikasi tidak menimbulkan persoalan. Teknologi dapat membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak. Kemajuan teknologi komunikasi juga senantiasa membawa pengaruh sosial dan budaya terhadap kehidupan manusia. perubahan pada cara berkomunikasi akan membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak terhadap teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia.  Peralatan komunikasi yang dibentuk oleh manusia, pada akhirnya malah akan mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.[6]
Teknologi komunikasi dapat mempengaruhi aspek sosial dan budaya suatu kelompok masyarakat seperti dunia maya. jika seseorang sudah merasa terlalu asyik dengan teknologi seperti di dunia maya. Orang itu akan menghabiskan waktunya selama berjam-jam karena hanya berinteraksi dengan seorang teman atau kenalan yang ada di dunia maya itu. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sekarang memberikan pengaruh tersendiri pada budaya di Indonesia. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, akan memunculkan masalah terhadap kebudayaan-kebudayaan daerah yang ada di bangsa ini. Kebudayaan daerah akan semakin lenyap sebab masyarakatnya itu sendiri yang melupakan atau tidak mengembangkan budaya yang ada. Bisa saja kebudayaan Indonesia direbut kembali oleh bangsa lain karena ulah dari masyarakatnya sendiri.[7]
pengaruh lain dari perkembangan teknologi yang cukup pesat ini dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan, perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat indonesia, kemajuan teknologi secara sadar ataupun tidak sadar telah banyak mengubah pola kehidupan masyarakat. perubahan teknologi komunikasi ini memiliki beberapa dampak terhadap kehidupan masyarakat. Walaupun memang perubahan ini memiliki beberapa dampak positif dan juga negatif. Memang dengan berkembangnya teknologi ini kita bisa belajar hal-hal positif seperti mencari informasi yang ada dan kita butuhkan. tetapi perkembangan teknologi komunikasi juga memiliki dampak negatif . Dampak negatifnya saya akan memberi contoh dari kalangan remaja di mana para remaja cenderung meniru kebudayaan barat. Jika pengaruh-pengaruh tersebut dibiarkan, Moral generasi bangsa menjadi rusak, selain itu rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat menjadi berkurang. Tak sedikit juga kalangan remaja yang lebih senang belajar budaya asing. Oleh karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi yang  ada saat ini. Tidak perlu terlalu takut juga akan dampak-dampak negatif yang akan ditimbulkan, karena banyak juga manfaat-manfaat yang dapat kita petik dari perkembangan teknologi komunikasi ini yang dapat membantu dan mempermudah kita dalam menjalani. selain memberikan kebebasan untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya akan tetapi tetap ada ruang bagi masyarakat untuk melakukan pilihan-pilihan secara selektif sesuai kepentingan kebutuhan masyarakat. Disinilah peran semua pihak untuk terlibat dalam pemberdayaan masyarakat agar tidak terjebak dalam hal yang negative pada perkembangan teknologi pada saat ini.


PENUTUP
Teknologi komunikasi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:
a.       Lebih cepat
b.      Lebih luas sebarannya, dan
c.       Lebih lama penyimpanannya
Transformasi dalam kamus besar bahasa indoensia diartikan sebagai pergseran nilai, bentuk dan sifat. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dapat dipelajari.
Pengaruh perkembangan teknologi komunikasi informasi telah banyak mentransformasi budaya dalam kehidupan masyarakat sehari hari, transformasi budaya memang ada positif dan negatif yang ditimbulkannya positifnya adalah masyarakat lebih mudah untuk belajar dengan berbagai metode sehingga itu menjadi sebauah kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Negatifnya adalah masyrakat jadinya lebih terbiasa untuk mendapatkan sesuatu secara instan tanpa memikirkan bagaimana proses untuk mendapatkannya.


DAFTAR PUSTAKA

Alip Kunandar, Teknologi Komunikasi, Masyarakat, Dan Jurnalisme Yogyakarta: Prodi Ilmu Komunikasi UIN SUKA, 2012.

Agung Nugroho, Teknologi Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. 
Eko wijayanto, Evolusi Kebudayaan Jakarta: Salemba, 2011.
Hamzah B. Uno, Teknologi Komunikasi dan Ilmu Pembelajaran Jakarta: Kencana, 2011.
Mudji Sutirisno, Teori-teori Kebudayaan Yogyakarta: Kanisius 2005 .
Nuruddin, Pengantar Komunikasi Massa Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2007. 



[1] Agung Nugroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.12. 
[2] Hamzah B. Uno, Teknologi Komunikasi dan Ilmu Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2011), h. 45. 
[3] Nuruddin, Pengantar Komunikasi Massa (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2007), h. 120. 
[4] Eko wijayanto, Evolusi Kebudayaan (Jakarta: Salemba, 2011), h. 67.
[5] Mudji Sutirisno, Teori-teori Kebudayaan (Yogyakarta: Kanisius 2005 ), h. 56.
[6] Yudian W. Asmin, Filsafat Teknologi (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995), h. 67.

[7]Alip Kunandar, Teknologi Komunikasi, Masyarakat, Dan Jurnalisme (Yogyakarta: Prodi Ilmu Komunikasi UIN SUKA, 2012), h. 34.